Wednesday, September 03, 2008

Luka

Aku sudah menggenggamnya erat-erat bertahun-tahun yang lalu...
Aku punya banyak luka tapi yang paling aku ingat adalah luka itu.
Pedih.. sakit..
Aku harus mengorbankan deraian airmata setiap mengingatnya.
Aku tau saat itu aku sebagian besar hatiku sudah hancur berkeping-keping.
Ia menjadi serpihan-serpihan yang menyakitkan.
Tapi aku memutuskan harus bangkit, berjalan kembali meskipun terseok-seok.
Yang pasti aku akan membawanya.
dan TIDAK seorang pun yang boleh menyentuhnya!!!
Gak boleh..
Gak ada yang benar-benar mengerti..
Gak ada yang benar-benar peduli..
Paling-paling orang hanya tau ngomong, 'udah.. let it be'
ughh.. i wish i could:(
Jadi aku tetap berjalan dengan kepingan-kepingannya yang kugenggam erat. Sama sekali tidak berpikir akan mempengaruhi hati lain.
Aku pikir segalanya tetap akan baik-baik saja karna waktu terus berjalan dan aku tau waktu adalah penyembuh.
Ternyata aku salah...
Luka itu memberi luka lain pada hati yang lain.
Aku pikir aku kuat
Aku pikir aku mampu membawanya sendirian
Membalutnya kembali utuh.
Ternyata lagi-lagi aku salah..
Aku tidak kuat
Aku tidak mampu
...
...
...
Aku menyerah...
Aku akhirnya menyerahkan satu persatu kepingan-kepingan itu untuk dibentuk oleh Pribadi lain. My Creator..
Rasanya tetap sakit
Perlahan-lahan dengan waktu-Nya aku dapat merasakan segalanya bisa menjadi baik-baik saja
Jadi.. malam ini aku diperhadapkan kembali akan luka itu..
Kupikir aku akan terpuruk lagi
Kupikir aku akan menepi sendirian lagi
Yah.. lagi-lagi aku salah..
Aku bisa menghadapinya dengan tawa.. lepas..
Ternyata aku memang sudah merelakannya..
Melepaskannya bersama waktu-waktu dimasa lalu yang berharap tergapai
Aku sembuh untuk luka itu..
Bukan dengan kekuatanku
Namun dengan penyerahanku..:)
Apakah saat ini kau merasa seperti itu??
Percayalah segalanya akan baik-baik saja. Just trust Him..

Medan, 30 Agustus 2008
perenungan dimalam-malam panjang...
untuk hati lain yang masih menggenggam luka sendirian..

0 comments:

Post a Comment

Tell me..