Friday, April 02, 2010

Harga Seorang Ernita



Hari ini Jumat Agung...
Hari memperingati kematian Yesus Kristus dan menyadari *lagi-lagi* tentang kehidupan..
Pendeta tadi berkata 'Tidak ada kehidupan tanpa kematian'
Gak ada kehidupan buat aku tanpa kematian Tuhan Yesus bahkan ribuan tahun sebelum aku lahir.
Waktu kecil aku sudah belajar di sekolah minggu tentang pengorbanan Tuhan Yesus di kayu salib plus dosa-dosa manusia yang sudah dihapus. Erni kecil berpikir, 'Dohh.. hebat banget yak yang namanya Tuhan itu'.
Menjelang remaja pengertianku akan Kristus dan pengorbanannya ternyata masiiihhh NOL BESAR.. :( Aku dulu berpikir, 'behh.. dosaku banyakk neh. Gimana bisa masuk sorga? Hmmm.. *berpikir* ..ahhaaaa ;) Aku tauu.. Ganti aja dengan berbuat baik.

1-1 = 0
artinya
1 kebaikan - 1 kejahatan = lunas

iya kan..???!!

Begitulah pemikiran Erni remaja dengan gebleknya memakai matematika saat berurusan dengan dosa.
Finally saat dia kuliah. Ketemu dengan orang-orang yang mempertemukannya dengan siapa itu Kristus.
Itu proses yang tidak mudah. Proses yang namanya lahir baru. Aku ingat gimana banyaknya pertanyaan yang aku miliki tentang Dia, dan sama sekali tidak puas dengan jawaban-jawaban yang aku terima.
Pertanyaan yang paling aku ingat itu pas`aku lagi sebel-sebelnya sama yang namanya hidup. Maunya langsung pulang aja. Gak mau balik ke bumi. Bumi nyebelinnnn!!! Hehe.. Aku ingat waktu itu sore hari dan aku sendirian. Aku nanya dalam hati. 'Bapa. Kenapa? Kenapa manusia harus Kau selamatkan. Ngapain repot-repot ke bumi? Ngapain mau dipaku? Ngapain mau gaul dengan ciptaan yang menyakiti Engkau? Ngapain Adam dan Hawa gak langsung Kau musnahkan? Bukankah upah dosa itu maut? Lah.. kenapa sepasang manusia itu cuman Kau usir? *maksudnya sih kalo Adam dan Hawa udah dimusnahin, berarti Ernita Sihotang gak mesti ada dan gak mesti bersakit2 di bumi yang menyebalkan ini*

Aku mendapat jawabannya...

Ternyata ini semua bukan tentang aku. Tentang perasaanku. Tentang pemikiranku. Juga bukan tentang kemauanku. Kemampuanku maupun itungan matematikaku yang ngaco itu. Tapi tentang DIA. Ia yang memilihku bukan aku yang memilih-Nya. Alasannya hanya KASIH KARUNIA. That's all...

Sampai saat ini kebanyakan aku gak ngerti kasih-Nya. Dan kemungkinan besar`selama aku hidup tidak akan mengerti. Karna akhirnya aku sadar emang bener rencana maupun pikiranku jauuuuuuhhhhhhhhh banget dari pikiran-Nya. Kagak bisa nyampe malah:)
Senengnya Ia menjanjikan suatu saat aku akan mengerti =)
Ehehe.. kagak tau kapan tapi pasti. Pas udah pulang kali ntar ;)

Bandung, 2 April 2010

mengingat harga seorang Ernita yang telah dibayar lunas pakai darah di bukit Kalvari.. Bapa.. setiap kali aku lari dari-Mu, Kau benar.. Tidak ada jalan lain yang kutuju. Tak ada tempat lain. Hanya pada-Mu ada jalan dan rumah.
Thx alot.. You're so precious...

1 comments:

jamesaldo31 blo9 said...

sungguh pengalaman yang luarbiasa, yang loe bilang tuh bener, seharusnya setiap manusia gk ada harganya...tapi ada satu pribadi yg rela membayar harga yg sangat mahal itu, dan menjadi berharga dimataNya.

siphh...tetap layani Tuhan ya. jadi garam dan terang lewat artike2nya.
ditunggu kunjungan baliknya ya.
christian blog
http://tipsbarudipercaya.blogspot.com/
thx. GBU

Post a Comment

Tell me..