Monday, March 11, 2013

Apa Yang Anda Lihat?



--- sebuah renungan dari buku Tuhan Datang Mendekat oleh Max Lucado ---

Seandainya orang hanya melihat popularitas, ia akan menjadi cermin yang mencerminkan apa saja yang dibutuhkan untuk diterima. Sekalipun ia "lagi jaman", ia tidak jelas. Sekalipun ikut mode tetapi tidak menarik. Keyakinan pribadi berubah dengan musim. Kepercayaan pribadi tampil dengan aneka ragam warna, setiap warna untuk malam berbeda. Ia boneka yang tergantung dari seribu tali. Ia penyanyi seratus lagu, tak satupun lagu dia. Penampilannya berubah sesuai dengan latar. Ini begitu sering dilakukannya, sehingga ia tidak tahu lagi siapa mau diperagakannya. Ia sekian banyak orang dan sekaligus tak seorang pun.

Seandainya orang hanya melihat kekuasaan, ia akan menjadi binatang buas -berkeliling mencari mangsa, berburu dan mengikuti mangsa yang sulit ditangkap. Pengakuan orang banyak adalah mangsanya dan orang-orang adalah hadiahnya. Pencariannya tak berhenti-henti. Selalu ada dunia baru yang harus ditaklukkan atau orang lain untuk dikendalikan. Hasilnya, ia yang hanya melihat kekuasaan turun derajat menjadi binatang, pemakan bangkai yang tak puas-puas, dikendalikan bukan oleh kemauan dirinya tetapi oleh dari luar.

Seandainya orang hanya melihat kesenangan, ia hanya mencari hal-hal yang menggetarkan hatinya, hidup hanya di bawah lampu-lampu semarak, kenikmatan yang lepas kendali, dan hiburan-hiburan yang merangsang. Dipacu oleh demam bergairah, ia mengejar kesenangan demi kesenangan dan memuaskan nafsunya yang tidak puas-puas untuk mengalami sensasi, hanya sebentar saja, lalu menjenguk lagi ke sensasi berikut. Ia terdorong olah nafsu, bersedia menjual jiwanya kalau perlu asalkan ia dapat menikmati sekali lagi satu balapan yang membuat hatinya dak-dik-duk, satu kali pertunjukan selingan yang membawa dia lepas dari dunia yang sesungguhnya dengan janji-janji yang tidak ditepati dan komitmen yang harus dilaksanakan.

Mereka yang mencari popularitas, kekuasaan, dan kesenangan. Hasil akhir sama saja: kepedihan karena harapan yang tak terpenuhi.

Hanya dengan Penciptanya, manusia sungguh-sungguh menjadi orang. Sebab, dengan melihat Sang Pencipta, manusia melihat sekilas ia sebenarnya direncanakan menjadi apa. Dia yang akan melihat Allah, kemudian akan melihat apa sebenarnya alasan kematian itu dan tujuan dari waktu. Nasib? Hari esok? Kebenaran? Semuanya pertanyaan yang terjangkau oleh manusia yang mengenal sumbernya.

Dengan melihat Yesus, manusia melihat sumbernya :)

0 comments:

Post a Comment

Tell me..