Monday, April 22, 2013

Ibu Kita Kartini


“Kami di sini memohon diusahakan pengajaran dan pendidikan anak perempuan, bukan sekali-kali karena kami menginginkan anak-anak perempuan itu menjadi saingan laki-laki dalam perjuangan hidupnya. Tapi karena kami yakin akan pengaruhnya yang besar sekali bagi kaum wanita, agar wanita lebih cakap melakukan kewajibannya, kewajiban yang diserahkan alam sendiri ke dalam tangannya: menjadi ibu, pendidik manusia yang pertama-tama."

Demikian sebagian kutipan kata-kata ibu kita Kartini di bukunya Habis Gelap Terbitlah Terang.  Hayoo siapa yang tidak mengenal ibu Kartini?

Nama lengkapnya Raden Ajeng Kartini. Lahir di Jepara pada tanggal 21 April 1879. Anak seorang bangsawan yang setelah lulus SD gak diijinin ngelanjutin sekolah ke jenjang selanjutnya tapi malah dipingit buat dinikahin.
Buat menghilangkan kesedihan Kartini kecil banyak baca buku. Dan dari bukulah Kartini tertarik dengan kemajuan berpikir wanita Eropa. Timbul pikiran Kartini untuk memajukan wanita Indonesia. Wanita Indonesia juga layak mendapatkan pendidikan. Kartini mulai mengumpulkan teman-temannya untuk diajar tulis menulis dan ilmu pengetahuan lainnya. Ia juga menulis surat dengan sahabat-sahabatnya di Belanda. Dan kemudian menulis surat kepada J.H Abendanon memohon memberinya beasiswa untuk belajar di Belanda.
Beasiswa tersebut tidak sempat Kartini ambil karena harus menikah dengan Raden Adipati Joyodiningrat. Untungnya sang suami yang mengerti akan cita-cita Kartini. Ia juga mendukung Kartini mendirikan sekolah wanita yang ia namakan "Sekolah Kartini".
Beliau meninggal diusia yang sangat muda, 25 tahun pada tanggal 17 September 1904.

Ibu Kartini. Cantik yak :)


Gak kebayang kalo sampe sekarang cewe Indo gak bisa sekolah :O

Berarti mungkin gue hanya punya ijazah SD trus disuruh tinggal di rumah nunggu dijodohin lalu dinikahin ama cowo yang gak gue kenal. Trus beranak pinak, ngendon di rumah mulu ngurus keluarga dan dengan naas melihat anak perempuan gue juga bakalan bernasib sama ama emaknya. Dohhhhh.. gak kebayang :(

Kebayang gak sih betapa pesatnya peran cewe zaman sekarang. Cewe dah ada yang bawa pesawat, dokter, tentara, programmer, supir, bahkan presiden! Da gitu bebas-bebas aja milih cita-cita tanpa perlu takut only boys can do that :)

Thank you Ibu Kartini. Terima kasih juga buat orang-orang disekeliling beliau yang membantu sehingga saya bisa mengecap pendidikan dengan baik. Saya percaya seorang pahlawan tidak bekerja sendirian untuk menghasilkan karya bagi orang disekelilingnya. Akan selalu ada orang-orang yang menyertai langkah kita dan percaya dengan impian kita.
Ibu Kartini dan orangtuanya. Saya yakin saat orangtuanya menyediakan banyak buku dan koran di rumahnya serta saat ayahnya menjawab pertanyaan-pertanyaan Kartini, ini sangat membantu Kartini membangun impiannya dan berusaha mewujudkannya.
Ernita dan orangtuanya. Saat si bapak dan si mamah menyediakan banyak ensiklopedia, langganan BOBO, membantu soal cerita matematika buat si Ernita kecil serta merelakan putrinya sekolah jauh diluar pandangan mereka, ini juga sangat membantu Ernita merangkai mimpi :p

Ibu Kartini dan sahabat-sahabatnya. Kartini mungkin lebih banyak berkomunikasi dengan sahabatnya melalui surat. Namun persahabatan itulah yang membantu Kartini untuk membagi impian dan harapannya akan kemajuan wanita Indonesia.
Ernita dan sahabatnya. Persahabatan lah yang banyak membuka mata Ernita untuk merendahkan hati melihat betapa banyaknya orang yang jauh lebih pintar dan berbakat darinya. Dan mereka tidak merendahkannya melainkan mendukungnya bahkan mengajaknya merangkai mimpi lebih banyak lagi and fight for it :')

Ibu Kartini dan suaminya. Pasti sulit mengerti wanita zaman dulu yang sebenarnya kebanyakan pusing soal gizi anak kok tiba-tiba yang satu ini malah sibuk mikirin wanita lain. Apalagi buat pria yang baru nikah dan juga sekolah. Kalo picik mah pasti dibentak dah si Kartini nya bilang "Udah..ngapain ngurusin orang lain. Kamu pinter juga ujung-ujungnya di dapur. Kalo kamu pinter ntar kamu pake buat ngajarin anak kita aja deh". Mana mau die istrinya lebih pinter dari die.hehe.. Tapi gak begitu buat sang suami. Dia malah mendukung dan membantu Kartini mendirikan sekolah. Cool :)
Ernita dan ... ehm sayangnya gue belum nikah. Belom tau tar dia gimana :p Yah maunya yah gak jauh-jauhlah dari mas Raden. wakakakk.. tuh kan bahkan Ibu Kartini menginspirasi juga buat dapet jodoh ;p

Anyway, selamat hari Ibu Kartini. Mari berani bermimpi, berpengharapan dan berjuang seperti Kartini ^^

Perayaan Hari Kartini di sekolah. Guru pake baju tradisional. Im in Banjarmasin clothes! :)

0 comments:

Post a Comment

Tell me..